Rabu, 21 November 2007

Mancing dilaut lepas, rasanya bebaaas!

2 minggu lalu saya mancing di Binuangeun, Kabupaten Lebak, Banten Selatan, sayang ombak masih cukup besar. Berbagai cara mancing dilaut, yang biasa dilakukan adalah trolling, popping, jiging dan base casting (mancing dasar). Kecuali untuk mancing dasar yang bisa dilakukan bahkan dengan gulungan 'knur' (ngoncer), peralatan mancing bisa cukup mahal, lebih mahal dari golf. Setiap jenis mancing menggunakan tipe dan jenis joran (rod), reel dan knur sendiri-sendiri, sesuai padanannya. Peralatan untuk setiap jenis pancing tersebut dapat mencapai 7,5-10 juta rupiah. Sedangkan sewa kapal mancing, untuk 2 hari 1 malam (bermalam di kapal), mencapai 5 juta rupiah belum termasuk logistik. Jadi kalau berlima, masing2 bisa kena iuran antara 1.5-2 juta, sekali pergi mancing. Kata istri kalau pergi ke Carefour, bisa dapat 50 kg kakap merah, sudah dibersihkan dan diiris dalam bentuk fillet lagi.
Tapi mancing di laut bisa asik sekali, ini yang susah dicari dan dibeli. Kalau kail trolling kita disambar (strike) ikan besar, maka 'pergulatan' menarik ikan sampai kearah dekat kapal, sungguh sangat 'exciting'. Semula saya menganggap mancing adalah untuk orang2 'kedul' (Sunda; malas, tanpa ada kegiatan), ternyata sama sekali tidak benar. Popping dan jiging adalah 'sport fishing', 5-10 kali lempar-tarik, saya sudah ngos2an. Kalau malam hari, kita memandang langit berbintang, di tengah laut, bisa bergidik bulu roma, merasa betapa kecil dan tak berdaya, dihadapan sang pencipta alam semesta. Dan kalau kita sedang mancing, rasanya terbebas dari berbagai 'himpitan'; klien yang memberi definisi nilai sesuai kemauan, Badan Pengawas yang makin ketat dalam mengawas, dan bisik-bisik karyawan tentang tambahan bonus dan uang lemburan.
Bicara tentang laut Binuangeun di Banten Selatan, buat saya itu adalah tempat mancing yang paling asik. Para pemancing, bahkan dari Singapura dan Malaysia, pernah datang kesini untuk mancing. Potensi wilayah ini untuk dikembangkan sebagai wisata bahari, tampaknya cukup baik. Pemda sudah membangun suatu resor yang cukup bagus untuk daerah itu, yaitu Pantai Bagedur. Selain itu ada juga resor yang di kelola swasta yaitu Berkah Resort. Perlombaan mancing juga pernah diselenggarakan oleh komunitas pemancing disini, tetapi kurang mendapat perhatian dari Pemda, mungkin kurang komunikasi.


1 komentar:

Unknown mengatakan...

Mba maryani juga mendambakan kebebasan pak,dan tidak akan pernah hub dimedsos apapun,semuanya selesai. Maryanir51@yahoo.com setelah mba yani menyelesaikan msalah bpk malah saat ini yang dipermaslahkan oleh suaminya.